Senin, 28 Januari 2013

Siapa bilang kalau pria itu cuek dan tidak pernah peduli tentang apa yang ada di sekitarnya. Dia mungkin tidak pernah mengakui kalau ia sedang mengkhawatirkan sesuatu. Tapi percayalah pria juga memiliki kelemahan.

Seorang pria mungkin bisa menunjukkan kemarahannya atau kemampuan untuk melindungi seseorang. Tapi tidak semua pria menunjukkan kecemasan, stres atau mungkin ketika putus asa, dia bisa mengontrol emosinya dan rata-rata pria tidak mau mengakui kepada orang lain.

Cara yang paling efektif untuk mengetahui apa yang pria khawatirkan adalah berpikir tentang bagaimana cara terbaik untuk tetap menjaga hubungan dengannya. Ketika Anda menjalin hubungan, di situlah letak tantangan utama bagi dinamika suatu hubungan.

Biasanya pria ingin menyelesaikan masalahnya sendiri sehingga sulit untuk berkomunikasi dengannya. Jadi setidaknya Anda harus mengetahui apa yang sebenarnya pria khawatirkan berikut ini, seperti dilansir Yourtango, Sabtu (26/1/2013)

1. Apakah saya cukup memiliki uang?

Uang memang masalah yang besar. Namun sebenarnya masih banyak yang ada di pikiran pria seperti berapa dana yang bisa dirasakan oleh keluarga atau untuk dirinya sendiri, fleksibilitas (gaya hidup, menyediakan kebutuhan keluarganya), dan pertimbangan masa depan (kuliah untuk anak-anak, pensiun, pernikahan, liburan dan sebagainya).

Anda dapat membantunya tetap aktif dalam keuangan, seperti membayar semua tagihan bersama-sama, terlepas dari gaji Anda berdua. Adanya upaya bersama membuahkan keberhasilan yang bisa Anda tangani berdua, dan stres ini kemudian dibagi. Biarkan dia tahu kalau Anda bangga padanya. Kedengarannya seperti hal yang sangat kecil, tapi kebanggaan Anda dalam dirinya akan sangat berarti.

2. Apakah saya sudah berbuat banyak ketika hidup?

Pria sering melihat ke belakang dan bertanya-tanya, Apa yang telah saya capai dalam hidup saya? Apa warisan yang bisa saya beri? Apakah saya akan diingat? Apakah ini apa yang saya inginkan? Apakah saya senang? Ini merupakan evaluasi diri yang menyebabkan pria bertanya-tanya dan membuat pria menjalankan kehidupannya sendiri.

Untuk hal ini, Anda dapat membantu bicara padanya tentang beberapa hal yang bisa dibicarakan tanpa menghakimi. Cukup pahami Apa yang dia inginkan untuk dirinya sendiri, dan apa yang dia butuhkan dari Anda untuk mewujudkannya?

3. Apakah saya akan kehilangan pekerjaan saya?

Pekerjaannya adalah masalah yang sangat besar terutama ketika dalam masa ekonomi sulit. Ketakutan ini menyebabkan laki-laki untuk kembali fokus pada karir mereka. Ketika mereka menaruh perhatian untuk pekerjaannya, hal-hal lainnya malah menderita, seperti kurangnya perhatian terhadap keluarga, hubungan, dll.

Dia mungkin tidak sengaja melakukannya, tapi justru disinilah peran wanita untuk terus mendukungnya dan ingatkan dia untuk membicarakan bersama-sama. Pada saat yang sama, dengan lembut ingatkan dia juga kalau ia membutuhkan keseimbangan. Pekerjaan dan uang mungkin datang dan pergi namun keluarga tidak bisa dibandingkan dengan kedua hal tersebut.

4. Apakah saya sudah tua?

Pria khawatir tentang usia mereka dan daya tariknya. Mereka mulai mencari uban, kehilangan penglihatan, bahkan mengevaluasi diri dan merasakan gejala kematian.

Sama seperti Anda, pria juga butuh ungkapan kalau dirinya masih menarik. Biarkan dia tahu kalau Anda pasangan yang tepat.

5. Apakah aku menderita kanker atau penyakit kronis?

Banyak pria membenci dokter hingga suatu saat tidak dapat menghindarinya. Pada saat yang sama, dia khawatir dan sebenarnya dia tidak ingin mengetahui penyakitnya.

Ingatkan pasangan Anda kalau dia ingin melihat cucu-cucunya, ia perlu tetap fit dan mendapatkan pemeriksaan tahunan. Lalu lakukan sesuatu bersama-sama agar dirinya tetap semangat menjalani pemeriksaan.

6. Apakah saya memuaskan secara seksual?

Masalah ini rumit. Dia ingin tahu bahwa dia melakukan tugasnya dengan baik di tempat tidur. Ego pria bergantung pada kecakapan seksual, kejantanan dan keterampilan yang pasti bagian dari alasan untuk mengontrol kelahiran anak.

Bantu pria dengan bicara padanya. Jangan katakan padanya kalau apa yang dia lakukan salah. Bicara padanya tentang apa yang dia suka seperti pakaiannya atau gaya bercintanya.

7. Apakah saya seorang ayah yang baik atau akan menjadi ayah yang baik?

Kebanyakan pria khawatir tentang kemampuan mereka untuk menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya kelak atau dalam hal mendidik anak-anaknya.

Jika pasangan Anda terlihat begitu khawatir mengenai masalah ini, bicara padanya tentang ketakutan Anda menjadi seorang ibu dan bertanya kepadanya tentang apa yang sebenarnya dia takuti. Dengan berbagi masalah yang sama, Anda dapat membuatnya aman baginya.

Dari semua hal, perempuan perlu tahu kalau ketakutan pria sebenarnya bisa dihadapi berdua. Dia harus terlebih dahulu mengakui rasa takut dan kemudian mulai menyelesaikan masalahnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Previous Post Next Post Back to Top